Membangun Pemikiran Positif Pada Ibu Hamil
Lokasi : Taman Matahari, Puncak- Bogor- Indonesia |
Kehamilan merupakan rezeki dan anugerah bagi pasangan suami istri. Siapa yang tidak ingin memiliki keturunan sholeh ? Siapa yang tidak ingin memiliki investasi jariyah ?
Tetapi tidak dapat dipungkiri juga bahwa kehamilan adalah sesuatu yang menimbulkan rasa cemas dan khawatir pada diri si calon ibu, terlebih lagi jika itu adalah kehamilan yang pertama.
Dari trimester pertama (1-3 bulan kehamilan) sampai detik-detik menjelang kelahiran sang bayi seringkali si calon ibu melewati masa-masa yang berat, dalam artian penuh perjuangan dan pengorbanan, dari segi fisik maupun emosional.
Hal ini pun disebutkan di dalam Al-Qur’an, Allah berfirman,
وَوَصَّيْنَا اْلإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَاناً, حَمَلَتْهُ اُمُّهُ كُرْهًا
“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah.” [QS.46:15]
Susah payah dalam masa mengandung itu merupakan fitrah alami, sesuatu yang Allah berikan pada setiap calon ibu dan tidak dapat dipungkiri lagi.
Jika rasa itu datang, bagaimanakah calon ibu ini harus bersikap ?
Pemikiran positif tentu saja sangat berpengaruh kepada diri dan jiwa si calon ibu, bagaimanakah membangun pemikiran positif tersebut?
Disini saya akan berbagi informasi dan nasehat yang semoga mencerahkan dan mengatasi kegalauan ibu hamil.
1.Tingkatkan iman dan tawakkal.
Ketika kita yakin bahwa kehamilan adalah sebuah rezeki yang patut disyukuri, maka Iman (keyakinan) kita kepada Allah akan bertambah, karena Allah telah mempercayakan kita untuk mengemban amanah ini (anak).
Setiap Allah mentakdirkan sesuatu, itu pasti baik bagi kita, Allah yang menciptakan janin di rahim kita, Ia pula yang akan menjaganya dan membuatnya tumbuh dengan tahapan yang sempurna.
Allah berfirman,
وَلَقَدْ خَلَقْنَا اْلإِنْسَانَ مِنْ سُللَةٍ مِّنْ طِيْنٍ ○ ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِىْ قَرَارٍ مَّكِيْنٍ ○ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنهُ خَلْقاً ءَاخَرَ, فَتَبَارَكَ الله ُاَحْسَنُ الْخَالِقِيْنَ○
"Sungguh Kami telah mencipta manusia dari sari pati tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik." [QS.23:12-14]
Subhaanallah! Proses yang sangat rumit untuk kita tetapi sangat mudah untuk Allah, Rabb semesta alam. Betapa banyak manusia di bumi ini, mereka semua telah melewati proses ini, hidup di dalam rahim Ibu mereka dan akhirnya dilahirkan ke dunia.
Yang perlu dilakukan oleh ibu hamil adalah banyak berdzikir dan bersyukur, juga berdo’a untuk kesehatan dirinya dan calon anaknya, tidak perlu khawatir yang berlebihan, karena disana ada Allah yang akan selalu menjaganya juga calon anaknya.
Mengapa harus takut ???
2.Banyak bersyukur.
Ketika merasakan mual-mual (morning sick) pada bulan-bulan pertama, janganlah merasa kesulitan, dan kecil hati, karena diluar sana bahkan ada yang menginginkan anak meskipun harus mual-mual sepanjang kehamilan (kiasan).
Kebanyakan ibu hamil juga merasakanya, jadi jangan banyak mengeluh, tutupi perasaan itu dengan banyak bersyukur, berarti dengan mual atau muntah tersebut janin di dalam rahim tumbuh menjadi janin yang kuat (begitu menurut penilitian).
Ketika janin menendang-nendang, mungkin si calon ibu akan merasakan sedikit nyeri, selalu ingin buang air kecil, bahkan kaget karena tendangan yang tiba-tiba dan menimbulkan rasa sakit, janganlah sang ibu mengumpat, atau mengeluh berlebihan, karena itu adalah pertanda baik, bahwa janin anda sangat lincah dan aktif serta tumbuh dengan sehat di dalam sana, maka dari itu, iringi semuanya dengan rasa syukur kepada Allah.
3.Kamu tidak sendiri.
Semua sakit atau letih yang anda rasakan, anda bukanlah orang pertama yang merasakanya. Setiap ibu di dunia ini pernah merasakanya, lihatlah di sekeliling anda, ibu anda...dulu saat mengandung anda-pun melewati masa-masa meletihkan seperti ini, maka janganlah berkecil hati dan merasa sendiri.
Saat masa persalinan sudah di depan mata, sangat wajar bila anda akan cemas dan takut, apakah anda dapat melewati saat-saat itu? Akankah diri anda selamat dan bayi anda selamat?
Tenang saja, sudah banyak wanita yang mengalami proses itu dan tidak hanya sekali, bahkan ada yang belasan kali mengalami persalinan. Sekali lagi, Allah yang menciptakan janin di Rahim anda, Allah pula yang akan mengeluarkanya dengan selamat.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an,
ثُمَّ السَّبِيلَ يَسَّرَهُ
“Kemudian Dia memudahkan jalannya” (QS.80:20)
Ya! Allah telah mudahkan jalan keluar bayi dari rahim ibunya, jalan keluar yang hampir mustahil jika dipikir oleh akal manusia, tetapi Allah buat itu sangat mungkin dan mudah.
Jika Allah telah mudahkan, maka tidak ada yang sulit !
4.Kehamilan dan persalinan adalah proses duniawi yang akan dilewati dan ditinggalkan.
Kehamilan dan persalinan bukan satu-satunya hal ‘berat’ yang terjadi di dunia ini, menurut pengalaman pribadi, saya banyak mengalami masa ‘berat’ dalam hidup.
Dimulai dari Ujian Nasional, SD, SMP, dan SMA.
Bagi saya UN itu sesuatu yang sangat besar, penuh pengorbanan di dalamnya, penuh pengharapan total pada Allah, karena pilihanya hanya dua, LULUS dan TIDAK LULUS, siapa dapat menjamin siswa yang telah berlatih soal-soal, yang sudah belajar dengan sungguh-sungguh akan LULUS UN ?
Intinya, itu masa yang berat untuk saya. Tetapi apa ? sekarang sudah berlalu ! saya dapat melewatinya ! bahkan saya lupa ketegangan saat itu juga cemas dan perasaan lainya.
Anda begitu juga bukan ? Anda telah melewati UN dan anda LULUS! Anda BERHASIL!
Begitu juga pernikahan, itu sesuatu yang besar bagi saya, sebelum ini saya berfikir bahwa apakah saya ditakdirkan menikah di dunia ini, atau maut akan lebih dulu melamar saya ?
Perasaan itu wajar saja terbesit, karena manusia tidak punya ilmu mengenai hal Ghaib. Tetapi bukannya lalu bersuudzon kepada Allah, melainkan kita banyak berdo’a dan berusaha mendekatkan diri kepada Allah dengan amalan wajib dan juga amalan sunnah.
Intinya, pernikahan itu kini telah terlewati, bayangan yang tak menentu disaat hari H pernikahan, apakah acara akan berlangsung dengan baik, apakah ini akan begini dan itu akan begitu ? telah terlewati dan berakhir!
Dan lain-lain.
Masalah pekerjaan, perkuliahan, menjadi pengurus sebuah acara resmi, dll. Semua itu bukan urusan sepele, itu menguras waktu dan pikiran kita. Tetapi kita dapat melewatinya bukan ?
Berarti, persalinan ini, yang seakan menjadi ‘mimpi buruk’ akan segera dilewati dengan berhasil. Dengan izin Allah..seperti hal-hal lain di masa yang lalu.
Sesulit apapun itu, Insya Allah akan ada akhirnya, paling tidak masa persalinan itu akan berlangsung beberapa jam, perjuangan dan rasa sakit yang akan dialami akan mampu dihadapi.
Maka, jangan rusak 9 bulan berharga ini dengan memikirkan/ cemas mengenai beberapa jam saat persalinan nanti.
5.Ingat Kisah Maryam ‘alaihassalam
Jika membuka Alqur’an surat Maryam, membacanya kembali, mentadaburi artinya, kita akan diingatkan pada peristiwa yang hebat.
Seorang Maryam yang Allah tiupkan ruh di rahimnya, menjadikanya hamil dengan izin Allah, meskipun tanpa seorang suami.
Bagaimana perasaanya ?
Dicela oleh masyarakat dan dituduhnya berzina, meskipun kesulitan saat mengandung, ia dapat menjalaninya dengan tawakkal dan berserah diri kepada Allah.
Saat proses persalinan tiba, ia hanya seorang diri di gurun pasir, bayangkan! Seorang diri tanpa bekal sedikitpun, padahal ia sedang dalam kondisi sangat membutuhkan tenaga, sampai Allah wahyukan kepadanya untuk menggoyangkan pohon kurma disampingnya, sehingga kurma itu jatuh dan dapat ia makan untuk menambah tenaga.
Meski begitu, ia dan bayi nya selamat dan sehat sempurna. Allah bersamanya! Allah yang membantunya meskipun tiada bidan atau dokter disampingnya.
Kisah ini akan sangat memompa energi positif dalam diri kita, ibu hamil yang selama 9 bulan secara emosional baik-baik saja, karena terjadi kehamilah setelah adanya pernikahan yang halal, –Alhamdulillah- tidak perlu memikirkan cemoohan orang lain dan tidak perlu menanggung malu atau ketakutan.
Ibu hamil yang dikelilingi oleh keluarga yang menyayanginya, didukung secara materi dan finansial, dimaklumi segala keinginanya (terlebih saat ngidam) oleh pasanganya, dapat tidur dengan tenang dikasur yang nyaman.
Saat persalinan nanti sudah terbayang akan ada yang mendampingi dari bidan/dokter dan juga beberapa anggota keluarga, mendukungnya secara spiritual, mensupportnya dengan segala cara.
Alhamdulillah, begitu besar nikmat yang Allah berikan pada kita, mengapa kita fokus kepada keletihan dan kesulitan, sedangkan diluar sana ada yang kondisinya lebih memprihatinkan dari kita, yang hidup di lingkungan kumuh, yang hidup di tengah keluarga yang kekurangan.
Kita perlu banyak bersyukur dan lebih optimis lagi bahwa semuanya akan baik-baik saja. Selama kita memiliki Allah.
6.Usaha.
Sebagaimana UN butuh usaha keras dalam belajar agar LULUS, acara pernikahan butuh kinerja dan manajemen yang baik agar sukses, mengurus acara resmi butuh persiapan matang, dan pengaturan yang jelas agar Berjaya.
Begitu pula persalinan ini, dibutuhkan banyak hal agar dapat dilalui dengan lancar.
Mungkinkan Lulus UN tanpa belajar ? Mungkinkah sebuah acara akan sukses tanpa ada persiapan matang?
Sudah sepatutnya kita berusaha disamping berdo’a kepada Allah, dan jika inign menghasilkan pemikiran positif maka diperlukan usaha agar positifisme itu muncul.
Lokasi, Pagar Villa Puncak-Bogor-Indonesia |
Usaha yang dapat dilakukan ibu hamil:
1.Menjaga janin dari sisi makanan yang dikonsumsi calon ibu. Kini telah tersebar di internet makanan apa saja yang baik untuk janin dan apa saja yang tidak baik, ini pun bisa anda konsultasikan kepada bidan/dokter kandungan anda.
Jika anda sudah tahu itu tidak baik, maka harus anda jauhi meskipun itu sulit untuk anda.
2.Berjemur di pagi hari saat cahaya matahari memiliki banyak manfaat, itu baik untuk janin juga calon ibu. Maka untuk mendukung janin berkembang dengan baik, maka si calon ibu harus melawan rasa malas untuk keluar rumah, berjemur sekitar 30 menitan dibawah sinar matahari pagi. (terlebih di Indonesia, sangat tidak sulit mendapatkan sinar mentari pagi)
3. Mendengarkan nasehat bidan/dokter kandungan anda dan taati, karena ia lebih berpengalaman dan lebih berilmu mengenai kehamilan, yang baik untuk orang lain belum tentu baik untuk anda, begitupula sebaliknya, karena kondisi kehamilan orang berbeda dari satu ke yang lainya.
4.Banyak mengaji dan perdengarkan lantunan ayat suci alqur’an pada janin. Karena di usia kehamilan berapa minggu janin dapat mendengarkan dan bereaksi terhadap suara-suara.
Banyak yang mengusulkan dan menyarankan untuk memperdengarkan musik, menurut pribadi saya, itu karena ia belum mengenal al-qur’an, jika sudah maka al-qur’an aka lebih dianjurkan untuk diperdengarkan kepada janin.
5.Minum vitamin (dalam panduan dokter) untuk menyokong perkembangan otak dan tubuh janin.
6.Banyak bergerak saat mengandung, melakukan aktifitas seperti biasa (jauhi aktifitas berat) dan perbanyak jalan saat hamil tua (dalam anjuran dokter) untuk mempercepat pembukaan.
7.Senam hamil saat hamil besar dan aman (dalam anjuran dokter) untuk melenturkan otot-otot dan juga jalan lahir bayi.
8.Banyak mengkonsumsi kurma atau buah bit saat mendekati persalinan untuk menambah HB dalam darah dan menambah tenaga saat persalinan.
9.Saat proses persalinan berlangsung, dengarkan arahan dokter dan fokuskan pikiran pada keluarnya bayi dari rahim anda, jangan berfikir apakah akan ada pendarahan? Apakah akan sulit melahirkan normal dan akan berakhir pada operasi cessar? Jika operasi berapa biaya yang akan dikeluarkan ? apakah bayi saya akan sehat sempurna ? apakah bayi dan saya akan tetap hidup sampai selesainya proses ini ?
Usir jauh-jauh semua pikiran negatif, bahkan pikiran apapun! Pusatkan pada keluarnya bayi dan yakinlah Allah bersama anda!
Dan seterusnya. Anda dapat membaca artikel kesehatan yang berkaitan dengan masalah ini dan konsultasikan dengan dokter anda.
Insya Allah…setelah usaha yang anda lakukan, dan do’a yang anda panjatkan kepada Allah, anda akan melewati proses persalinan dengan tenang, penuh rasa positif dan optimis, dan bayi anda akan lahir dengan selamat, sehat sempurna. Dengan izin Allah.
Kemungkinan Lain ( Kenyataan Pahit)
Ketika sudah belajar dengan keras untuk UN, dan ditakdirkan TIDAK LULUS !
Ketika sudah mengatur acara dengan rapih, tetapi ditakdirkan TIDAK SUKSES !
Dan ketika sudah berusaha dan berdoa untuk persalinan yang lancar dan keluarnya bayi dengan sehat selamat, ternyata…...tidak seperti yang dibayangkan.
Ternyata si kecil kelilit tali pusar, dan mengakibatkan proses persalinan menjadi lama dan sulit atau mengharuskan operasi cessar, ternyata umur si kecil hanya 9 bulan (meninggal setelah dilahirkan), dan musibah lainya yang Allah uji terhadap si ibu dan keluarganya.
Bahkan si calon ibu dipanggil Allah di kamar persalinan, jika itu ternjadi insya Allah itu jihad dan Allah telah siapkan syurga untuknya.
Lalu…bagaimana seharusnya bersikap ?
Ingatlah firman Allah,
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” [QS.2: 216]
Kita sebagai manusia, memang membenci berita kematian, membenci penyakit, dan banyak hal lain, tetapi ketika Allah takdirkan itu untuk kita hadapi, maka boleh jadi itu adalah hal baik untuk kita.
Baik…agar kita selalu ingat kepada Allah, selalu dekat dan perbanyak ibadah kepada Allah sehingga kita menjadi dekat dengan syurga-Nya (baik untuk akhirat kita).
Dan banyak hikmah dibalik musibah yang Allah berikan kepada kita, buahnya dapat kita rasakan di dunia ini ataupun di Akhirat nanti.
Jangan sampai kufur nikmat karena ujian dunia semata (naudzubillah), tetaplah di atas Iman dan Islam.
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman” [QS.3:139]
Jika kamu beriman, maka tidak ada alasan untuk bersedih hati atas apapun, rahmat dan kasih sayang Allah sangat luas, dan kebaikan yang Allah berikan masih sangat banyak.
Dan Allah tidak membebani seseorang itu, melainkan sesuai dengan kesanggupannya.(lihat QS.2: 286).
Sekian.
Salam ibu hamil! 😊💕
0 komentar:
Posting Komentar