Kursus Bahasa Korea
Aku adalah pribadi yang menyukai Bahasa, tetapi belum banyak bahasa yang aku kuasai 😁. Dari sebelum aku ke Korea Selatan, aku sudah tertarik dengan bahasanya, lucu dan unik, tetapi karena keinginanku pada saat itu tidak begitu besar, juga tidak didukung oleh fasilitas, dan keadaanku yang saat itu sedang kuliah dengan bahasa Arab (aku ingin fokus untuk memperdalam bahasa Arab), So.. semakin jauhlah diriku ini dari bahasa korea.
Ketika Allah menghendaki aku tinggal di Korsel, seakan pintu itu terbuka kembali, aku pun merasa butuh mengerti dan bisa berkomunikasi dengan bahasa korea. sampai Allah tunjukkan jalanya, aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Bismillah 😎
HAN GUK-O (arti:bahasa korea), i'm coming !
Kelas musim gugur
2 minggu setelah kedatanganku di Korsel, aku ditawari ikut masuk kelas untuk belajar bahasa korea (atas saran suami dan teman-teman), akhirnya aku putuskan untuk ikut, Alhamdulillah saja kelas ini baru dimulai 2 minggu.
Kursus ini diadakan di kampus suami-ku. Jaraknya dari apartement kurang lebih 20 menit dengan berjalan kaki.
Ada 2 kali pertemuan dalam seminggu, dari jam 7 sampai jam 9 malam.
Aku masih ingat, awal masuk kelas bahasa ini tanggal 20 september 2016.
Saat itu aku tidak memakai jaket sama sekali, tetapi lambat laun saat udara bertambah dingin dan angin malan mulai terasa sejuk, aku mulai pakai jaket tipis, sampai di akhir-akhir kelas aku pakai jaket tebal. hehe
Kelasnya seru, guru nya perempuan, baik hati dan dermawan. Bernama Ho Mi Suk.
Hampir setiap hari beliau menyediakan snack gratis untuk kami, kue beras, cookie, permen, buah-buahan dll.
Pernah juga bawa bolu dan mochi korea.
Di kelas ini aku belajar bersama beberapa teman dari Indonesia, Rusia, Uzbekistan, Malaysia, Bangladesh, Vietnam, dll.
Aku berkenalan dengan Gadis bernama Tcumpa dari Bangladesh (muslimah), Balerina dari Rusia (Ortodox), Atika dari Malaysia (muslimah).
Aku berusaha untuk tidak absent agar tidak tertinggal, dan proses belajar ini berjalan dengan sangat menyenangkan.
Karena aku pernah mengenal alphabet korea, atau yang disebut dengan Hangeul, dan pernah belajar membaca serta menulis Hangeul jadi pelajaran ini tidak terlalu berat untukku, meskipun begitu aku belum bisa menguasai sepenuhnya.
Namanya baru belajar kan, jadi pemakaian kata masih sering salah, penuslisan huruf yang mirip jika dilafalkan tapi beda di tulisan itu juga sering salah, dll. Apalagi untuk speaking itu masih kaku banget.
Tetapi Alhamdulillah meskipun aku tidak masuk kampus yang setiap hari ada kesempatan praktek dengan orang korea, suamiku sudah lebih menguasai jadi aku bisa bertanya dan mempraktekkan sedikit bersamanya, aku juga suka belanja di minimarket depan apartement, jadi aku praktekkin juga saat bertanya harga, bertanya barang dll. intinya masih banyak lahan jika kita mau latihan.
kelas kami |
hari-hari pertama kelas ini hampir penuh, semakin berjalan waktu sampai akhir pertemuan hanya 9 orang yang tersisa. |
Sebenarnya kelas ini khusus mahasiswa atau mahasiswi kampus, tetapi karena suamiku mahasiswa dan dia tidak mengambil kelas ini, aku bisa menggantikanya, dan guru ku pun memahaminya dan sangat welome.
Akhir-akhir pertemuan aku absent 3 kali, karena tidak enak badan, dan setelah aku masuk lagi, aku kaget karena itu adalah akhir pertemuan kita, saat itu tanggal 17 november 2016.
Aku tidak pernah tau jadwal kita belajar itu berapa bulan, tetapi aku senag karena di akhir pertemuan aku bisa hadir, dan saat guruku cerita, kemarin (saat aku absent) adalah hari ulang tahun beliau dan beliau beli bolu serta dirayakan kecil-kecil an di kelas, dia menujukkan foto nya kepadaku, dalam hati aku bersyukur karena aku tidak hadir, awalnya aku sempat ada rasa menyesal karena tidak mengikuti pelajaran hari itu, tapi sekarang aku bersyukur karena aku tidak suka ikut perayaaan ulang tahun meskipun itu kecil, Allah selalu mengetahui apa yang akan terjadi esok dan Dia lebih tahu tentang kita serta cara menjaga kita dari hal yang tidak kita sukai.
Ketika tahu kelas akan berakhir maka aku bertekad untuk meneruskan belajar secara otodidak, dan karena aku sudah memiliki beberapa fotocopy an (yang kudapatkan dari kelas), aku ingin lebih mendalami.
Kelas musim semi
Ternyata belajar otodidak yang aku lakukan berjalan sangat lambat dan tidak begitu efektif. Kalau diteruskan begini kapan aku bisa menguasai bahasa korea ??
Tetapi, kegalauanku itu tidak berlangsung lama, (syukurlah). Aku senang sekali ketika mendengar dari suami bahwa pendaftaran kelas korea akan dibuka kembali.
Ada 3 level untuk kelas bahasa korea:
LEVEL 1 : untuk yang baru belajar dari 0 (pengenalan Hangeul dll.)
LEVEL 2 : TOPIK 3-4
LEVEL 3 : TOPIK 5-6
Aku mencoba LEVEL 2, jadwalnya jam 2-4 sore.
Hari pertama aku tidak hadir karena tidak enak badan.
Hari kedua aku datang dan guruku sangat senang bertemu denganku kembali dan ramah menyapaku.
Jujur, masuk kelas ini memang agak berat untukku karena kelas ini untuk mengejar ujian dan masuk kerja, murid-murid yang hadir pun sudah lancar berbahasa korea, guruku pun bahasanya lebih luas dan berat, apalagi lembaran tugasnya, aku susah mengerti, akhirnya diakhir pelajaran guruku bilang bahwa aku masuk kelas level 1 lagi saja seperti kemarin, itu lebih mudah, dan tidak masalah meskipun aku bukan mashasiwi karena suami ku mahasiswa kampus ini.
Alhamdulillah!
Aku sangat senang dan mulai besok aku akan masuk kelas level 1 lagi.
Meskipun pembahasanya sudah aku pelajari tapi aku akan dapat belajar lebih banyak, belajar lebih meluas dan mengembangkan cara bicara dan kosakata-ku.
Tidak ada yang sia-sia, bahkan kali ini aku merasa lebih menikmati proses belajar karena sudah banyak yang aku pahami dari kata-kata beliau dan lebih nyantol tentang kosakata dll.
Alhamdulillah aku senang karena belajar bahasa kali ini memiliki mentor lagi, jadi aku dirumah lebih belajar meluas dan di kelas aku bisa praktekin bersama guruku.
Guru kami, Mrs. Ho Mi Suk beliau adalah seorang kristiani, tetapi sangat terbuka tentang Islam, dan mengetahui banyak hal tentang Islam.
Kebiasaan baik beliau pun tidak berubah, membawa snack dan membagikannya kepada murid-murid yang hadir.
Suatu ketika beliau membawa Choco Pie, dan kita tahu bahwa status Halal pada makanan di korea sangat lah minim, termasuk Choco Pie ini, karena mengandung shortening hewani.
Maka sudah dipastikan ke Haram-anya. Hal itu beliau sampaikan di depan kelas mengenai adanya shortening hewani, “Meskipun dari sapi, tetapi orang Muslim tidak mengkonsumsi kecuali yang Halal” begitu kata beliau.
Aku sangat terkesan dengan perhatian beliau terhadap murid yang muslim dan menghargai prinsip kami.
Kamsahamnida SonSengnim !
Di kelas ini hanya aku yang orang Indonesia, sebagian dari mereka ada yang dari Uzbekistan, China, Philipin, Vietnam, Somalia, Nigeria, Prancis, Pakistan dan Bangladesh.
Aku sangat senang karena bertemu kembali dengan Tcumpa, gadis Bangladesh yang semester lalu sekelas denganku, dan sekarang aku memiliki teman perempuan baru, bernama Nargis dari Pakistan, dan Alaisa dari Philiphin.
Kelas ini insya Allah akan berlangsung sampai 18 Mei 2017.
Fighting!!!
Ohya, bagi temen-temen yang tertarik belajar bahasa korea, aku share channel youtube yang menurut aku cukup menyenangkan dan mudah dipahami, jangan lupa belajar dari pelajaran pertama yaa biar ga pusing 😉
Youtube:
NB: ini pake bahasa inggris, aku yakin banyak juga yang pake bahasa indonesia... selamat mencari 😀✌
0 komentar:
Posting Komentar