Cara Menjawab Salam



Menebarkan salam merupakan kebaikan yang berbuah pahala, begitu juga menjawabnya.

Salam mengandung do'a yang mulia, sudah sewajarnya jika kita ingin mengucapkannya dengan tepat supaya makna dan tujuan dapat tercapai. *** Jika kita perhatikan kalimat salam dibawah ini :  السَّلَامُ عَلَيكُم (Assalaamu 'alaikum)

Ada Alif Lam (ال) yang bersambung pada kata "Salaam" , pertanda dia adalah isim MA'RIFAH مَعرِفَة (Kata yang bersifat khusus). Maka cara menjawabnya hanya ditukar tempat.
وَعَلَيكُم السَّلَامُ
(Wa'alaikumus-salaam)

TANPA menghilangkan Alif Lam (ال) , agar arti kata tidak berubah : "Kesejahteraan-itu" (dikhususkan). Lain halnya dengan bentuk kedua :

سَلَامٌ عَلَيكُم (Salaamun 'alaikum)

TIDAK ada Alif Lam (ال) yang bersambung dengan kata "Salaam" , yang berarti dia merupakan isim NAKIROH نَكِرَة (Kata yang bersifat umum). Maka cara menjawabnya juga ditukar tempat :

وَعَلَيكُم سَلَامٌ
(Wa'alaikum Salaam)

artinya : "Kesejahteraan apapun/manapun" (umum). Di indonesia ucapan salam yang umum kita gunakan (di masyarakat), adalah bentuk yang pertama (ma'rifah). Ucapan salam bentuk kedua (nakiroh) tidaklah salah.

Salam dalam bentuk nakiroh terdapat pada beberapa ayat dalam Al-Qur'an, salah satunya Surat  An-Nahl: 32.
(الَّذينَ تَتَوَفّاهُمُ المَلائِكَةُ طَيِّبينَ يَقولونَ سَلامٌ عَلَيكُمُ ادخُلُوا الجَنَّةَ بِما كُنتُم تَعمَلونَ)
"(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun 'alaikum, masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan"."

Kesimpulannya:

Jika salam bentuknya ma'rifah (khusus), maka jawabnya ma'rifah juga.

Jika bentuknya nakiroh (umum), maka jawabnya nakiroh juga.

Menjawab salam secara singkat berpahala, apalagi jika menjawab salam dengan lengkap (sebagaimana yang Rasulullah -shallallahu 'alaihi wasallam- ajarkan) pahalanya jadi berlipat :
وَعَلَيكُم السَّلام ورحمَةُ اللّهِ وبركَاتُهُ
Wa'alaikumussalaam warahmatullaahi wabarakaatuh ♥

Catatan: Kesimpulan saya dapatkan setelah bertanya kepada dua orang ustadzah saya -semoga Allah menjaga beliau berdua-

Wallahu a'lamu bisshawab.

Read More →

Kata Tanya dalam Bahasa Arab


Bahasa arab adalah bahasa yang luas dan memiliki banyak cabang.

Di sekolah/kuliah, saat membahas suatu materi (contoh: idhofah/rangkaian kata yang memiliki arti kepemilikan) pertanyaan harus seputar materi itu tidak boleh bertanya 'diluar' pembahasan meskipun masih lingkup idhofah.

Jika naik level maka materinya (idhofah) diperluas lagi. Tambah tinggi level nya tambah rumit,  meskipun itu masih membahas idhofah.

Begitu juga dengan KATA TANYA.

Dulu, di tingkat SD belajar apa saja kata tanya itu.

Ada  هل، كيف، كم، لماذا، متى (Apakah, Bagaimana, Berapa,Mengapa,Kapan).

Hanya sebatas pengenalan dan cara menggunakanya dalam kalimat.

Dengan belajar bahasa arab, kita dapat mudah membaca Al-Qur'an, dari segi makhraj/pelafalan maupun dalam memahami artinya.

Di dalam Al-Qur'an BANYAK sekali kata tanya.

Ketika membaca beberapa ayat, aku sering bingung sendiri, aku menemukan kata tanya yang tidak bisa diartikan sebagaimana seharusnya (jelas ini karena dangkalnya ilmuku, karena Al-Qur'an begitu sempurna).

Seperti ayat-ayat dibawah ini :





Jika هل diartikan dengan "Apa/Apakah" maka kalimatnya tidak akan cocok.

Meskipun sudah membaca terjemahanya, aku masih bingung.

"Ko bisa begitu??"

Sampai akhirnya, aku tahu kalau kata tanya bisa berarti النفي NAFI/peniadaan. (Di bahasa indonesia ada "menafikan", mungkin itu serapan dari bahasa arab).

Itulah mengapa di terjemahan ayat ditulis dengan "tiada/bukan/tidak, dsb".

Letak perbedaan lainya adalah saat meng-i'rob (dalam ilmu Nahwu), disitu akan dijabarkan kegunaan kata tanya tersebut, bukan hanya untuk NAFI, tetapi juga untuk INKARI (pengingkaran), TAAJUBI (heran) dll.

Begitu juga dengan Kata كم (Berapa) ia bisa berarti "betapa", seperti dalam kalimat berikut :

كَم أنا أُحبّكِ
 (Kam Ana Uhibbuki)

"Betapa aku mencintaimu"

bukan

"Berapa banyak aku mencintaimu?"

~Belajar bahasa arab itu menyenangkan, apalagi bersama guru yang menyenangkan pula, dobel dobel deh ♥

Buat temen-temen yang sedang belajar bahasa Arab, terus semangat yaa !!

#sekian

Read More →

Satu Huruf Yang Fatal


Memperhatikan panjang-pendek saat membaca Al-Qur'an itu sangatlah penting.

Oleh karena itu membaca lambat tetapi benar tajwid nya, lebih baik daripada cepat tetapi berantakan.

Tahukah kamu, kesalahan kecil pun bisa berdampak besar bagi makna ayat.

Seperti contoh di bawah ini:

Huruf لَا (Laa..dibaca panjang) artinya adalah "tidak/bukan", ia merupakan huruf naafi/peniadaan.

Jika kita TIDAK DIBACA PANJANG, maka menjadi لَ (La..dibaca pendek) artinya adalah "benar-benar" atau "sungguh-sungguh", ia merupakan huruf tawkid/penekanan.

Hanya berbeda satu huruf (  ا : alif) tetapi maknanya sangat berlawanan.

Seperti pada akhir surat pendek yang kita hafal ini : ﴿إِنَّ رَبَّهُم بِهِم يَومَئِذٍ لَخَبيرٌ﴾ "Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu Maha Mengetahui keadaan mereka." (QS.100: 11)

Jika لَ pada لَخَبيرٌ dibaca panjang maka akan menjadi kalimat negatif: "Sesungguhnya Tuhan mereka pada hari itu TIDAK Mengetahui keadaan mereka." Juga sebaliknya, seperti pada potongan ayat berikut : ﴿... وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ المُفسِدِينَ﴾ "..dan Allah TIDAK menyukai orang-orang yang membuat kerusakan." (QS.5:64)

Jika لَا pada  لَا يُحِبُّ dibaca pendek maka artinya menjadi kalimat positif : "..dan Allah MENYUKAI orang-orang yang membuat kerusakan." Wah, serem banget kan kalau sampai bacanya terbalik? Apalagi jika itu berkaitan dengan hak Allah.
Mulai sekarang, yuk cek lagi panjang-pendek bacaan kita, belajar  tajwid dan makhroj lagii..supaya bacaan qur'an kita sesuai dengan makna nya.

Kita tahu, setiap huruf yang kita baca akan berbuah pahala, pasti kita ingin baca dengan baik dan benar kan?

Bagi yang belum lancar bacanya, jangan menyerah dan berhenti belajar, karena.. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang yang lancar membaca Al Quran akan bersama para malaikat yang mulia dan senantiasa selalu taat kepada Allah, adapun yang membaca Al Quran dan terbata-bata di dalamnya dan sulit atasnya bacaan tersebut maka baginya dua pahala” (HR. Muslim).

Lihat juga keutamaan membaca al-Qur'an supaya lebih semangat belajar! di sini!

Sekian♥

Read More →

Dua Macam Hamzah




1. Hamzah Qath'i هَمْزَةُ القَطْعِ  (bentuknya أَ إِ أُ ء)

Hamzah qath'i bisa terdapat pada awal, tengah, maupun akhir kata.

Awal : أَبٌ  Abun : Bapak
Tengah : رَأْسٌ Ro'sun : Kepala
Akhir : قَرَأَ Qoro'a : Membaca

Salah satu cirinya adalah : dibaca secara JELAS baik saat terletak di tengah kalimat maupun di awal, juga saat bersambung dengan ال.

Contoh hamzah qath'i tanpa ال :

أُمٌّ ibu : ummun
إِسْلَامٌ islam : islaamun
أَحَدٌ  : satu/Esa : ahadun

Contoh hamzah qath'i saat diberi ال / bersambung dengan kata lain :

الأَحَدُ Al ahad
الأُمُّ Al ummu
الإِسْلَامُ Al islaamu
بِالإِسْلَامِ Bil islaami
هُوَ الأَحَدُ Huwal ahadu
مِنْ أُمٍّ Min ummin

2. Hamzah Washl هَمْزَةُ الوَصْلِ ( ا , tidak ada ء nya )

Hamzah washl selalu terletak di awal kata.

Jika di tengah/akhir kata, dinamakan alif.

Salah satu cirinya : TIDAK dibaca jelas saat berada di tengah kalimat, atau saat bersambung dengan ال, namun DIBACA saat tidak bersambung dengan ال , dan terletak di awal kalimat.

Contoh hamzah washl tanpa ال :

اِبْنٌ  anak laki-laki : ibnun
اِسْمٌ   nama : ismun
اِسْتِقَامَةٌ konsisten : istiqoomatun

Contoh hamzah washl diberi ال / bersambung dengan kata lain :

الاِسْمُAlismu
الاِسْتِقَامَةُ Alistiqoomatu
الاِبْنُ Alibnu
بِالاِسْتِقَامَةِ Bilistiqoomati
عَنْ اِبْنِ Anibni'
مَا الاِسْمُ Malismu

Sebenarnya, Huruf alif pada ال termasuk hamzah washl, tetapi yang di bahas di atas hanya hamzah washl yang termasuk huruf pokok sebuah isim/kata.



(Gambar beserta penjelasanya saya copas dari sini)

Ini mungkin akan memperjelas pemahaman tentang perbedaan antara Hamzah qath'i, hamzah washl & alif.

Huruf yang ditampilkan dengan warna BIRU, itulah yang disebut dengan Hamzah qath'i. Sementara itu huruf yang ditampilkan dengan warna HIJAU disebut dengan Alif, sedangkan huruf berwarna MERAH disebut sebagai Hamzah washl.

Sekian~

Read More →

 

Copyright © a Pleasure | Powered by Blogger | Template by 54BLOGGER | Fixed by Free Blogger Templates