hanya menulis apa yang membuatku senang saat membacanya~

AHLAN

Selamat datang di blog ini.
Enjoy Reading !

Jumat, 31 Maret 2017

JEONJU


One day Trip! 

 
Bulan Desember 2016 kemarin, tepatnya tanggal 17 aku berkesempatan pergi ke kota JEONJU bersama suami, kota ini terkenal dengan bibimbab nya dan dengan kawasan perumahan korea kuno.

Kita berdua berangkat pagi-pagi, menggunakan bus dengan perjalanan 2 jam setengah (kurang lebih) sampai disana, kita mengunjungi dua tempat bagus.

Yuk simak ceritanya dibawah ini!

1.    Gyeonggijeon Palace


Gerbang depan istana

Tempat apakah itu??

Disebut juga dengan Gyeonggijeon Shrine (“Gyeonggijeon” yang berarti “sebuah istana yang dibangun di tempat yang damai”) dibangun pada 1410 pada masa Raja Taejo, yang mendirikan Dinasti Joseon pada 1392.

Halaman kuil penuh pohon-pohon tua dan rumpun bambu. Di dalamnya adalah Museum Portrait Ulasan Royal menunjukkan potret raja-raja Joseon dan arsip sejarah Jeonju dengan pameran naskah sejarah.
(sumber : Angelicaliee)

Gerbang tengah istana


Tidak diperbolehkan masuk ke ruangan khsusus ini

Barang peninggalan raja (mungkin) hehe

Kita memasuki Istana raja Joeson, berfoto-foto, menikmati setiap sudut kawasan istana, meski ramai itu sama sekali tidak menyurutkan niat untuk mengambil gambar πŸ˜†

Halaman istana sangat luas dan teduh, banyak pohon yang tumbuh menjulang tinggi di sekitarnya, saat itu musim dingin, jadi banyak pohon berguguran dan banyak dedauan kering menutupi tanah lapang tersebut.



Keterangan tentang tumbuhan/pohon di sekitar istana : Acer Palmatum Thunb



Bangunan kuno korea yang sangat khas ini, aku sangat menyukainya, desain atap yang bergerigi, pagar batu berponi yang mengelilingi area istana. 



Kita juga mengunjungi Museum Potrait yang berada di dalam kawasan istana, di dalam museum dilarang mengambil gambar, sebagai turis 'baik' yang hidup di korea, kita mematuhi aturan tersebut. Hehe 😎



Ketika kita keluar dari Istana, maka kita lihat istana ini dikelilingi oleh distrik khusus.

Tempat ini sangat ramai pengunjung, sebagian warga korea berjalan-jalan sambil mengenakan baju tradisional korea (Hanbok) lengkap dengan aksesorisnya.

Sepanjang jalanan pun penuh dengan berbagai jajanan korea, souvenir-souvenir lucu, kerajinan tangan dan masih banyak lagi.

Banyak toko-toko menjual berbagai oleh-oleh, seperti Choco Pie dalam banyak varian, juga aksesoris, dan masih banyak lagi.


Restoran dan kedai makanan pun tersebar di kawasan itu, dengan desain bangunan unik nan lucu mata ini seakan dimanjakan oleh pemandangan yang sungguh tidak biasa.

 


 
Setelah puas berkeliling dan melihat-lihat, kami berjalan-jalan di luar istana.

Rapih dan bersih, itulah yang mendukung keindahan tempat ini.

Setelah selesai, kami menaiki bus menuju tempat kedua.

2.    Deokjin Park

Taman Deokjin merupakan sebuah taman kota yang mewakili Jeonju.

Secara resmi dirancang sebagai sebuah taman kota pada tahun 1978, taman ini memusat di sekeliling sebuah kolam alami, yang seperti kembali ke masa Dinasti Goryeo (918-1392).

Taman ini merupakan sebuah area penunjuk bahwa bunga teratai yang mekar di kolam luas taman dianggap sebagai salah satu daya tarik yang mengagumkan di Jeonju.

Taman ini menempati sebuah area seluas 13,000 ㎡ dengan kolam yang menutupi sekitar dua per tiga kawasan Selatan. Jembatan gantung berbentuk lengkungan membentang di tengah kolam, menawarkan pemandangan lebih dekat dengan mekarnya bunga teratai.

Perancang taman membuat sebuah paviliun tradisional dan sebuah taman bunga iris air untuk menghormati latar belakang sejarah taman dan menambahkan sebuah air terjun buatan dan jembatan kayu sebagai efek visual.

Taman ini juga memiliki monumen sembilan batu termasuk Piagam Anak-anak, ukiran puisi Shin Seok-jeong dan Kim Hae-gang, dan patung Jenderal Jeon Bong-jun.

 (sumber : Visitkorea)

Gerbang depan taman



Taman yang asri nampak sepi hari itu, meski begitu bukan berarti tidak ada pengunjung sama sekali, bahkan terlihat di sana ada nenek sepuh dengan kursi roda yang didorong seseorang, menikmati udara sore hari nan jernih, jauh dari jalan raya.

Ada juga anak-anak kecil bersama keluarganya, juga muda mudi yang hanya melintas serta bersantai-santai duduk di kursi kayu yang tertata rapih.







Siluet cahaya matahari senja tercermin pada danau ditengah taman, membuat mata tak bosan memandang meskipun semilir angin semakin dingin.

Pepohonan yang botak akibat dedaunanya berguguran, menjadi hiasan tersendiri di sekitar danau itu, dengan rantingnya yang bercabang seakan terlukis di langit yang keabu-abuan.

Pagar kayu yang mengitari danau itu pun tidak dapat diacuhkan, sangat cocok menjadi background bagi yang ingin berpose membelakangi danau.




Jembatan yang membelah danau tersebut begitu gagah berdiri, kita dapat melihat bebek-bebek yang berenang dari atas jembatan itu.

Taman teratai dibagian pojok danau, terlihat mengering. Coklat. Tandus tak berwarna. Katanya, teratai-teratai itu akan segar dan hidup di musim panas nanti.


Add caption

Kita sudah berjalan mengelilingi taman, jika hari belum begitu senja mungkin kita akan teruskan menikmati keindahan sore ini.

Tetapi langit semakin gelap dan waktu magrib hampir tiba, tidak terasa ternyata sudah lama juga kita berada di taman itu.

Mengingat hari itu juga kita harus kembali ke Gumi, maka kita putuskan untuk meninggalkan taman itu dengan danaunya yang masih beriak-riak…juga teratainya yang tak jemu menunggu musim panas tiba.

Setelah itu kita pergi ke terminal dan pulang ke rumah dengan aman dan selamat.
Alhamdulillah.
Perjalanan hari ini sangat menyenangkan πŸ’™

Sampai bertemu kembali di waktu yang belum ditentukan, Jeonju !

Kursus Bahasa Korea


Aku adalah pribadi yang menyukai Bahasa, tetapi belum banyak bahasa yang aku kuasai 😁. Dari sebelum aku ke Korea Selatan, aku sudah tertarik dengan bahasanya, lucu dan unik, tetapi karena keinginanku pada saat itu tidak begitu besar, juga tidak didukung oleh fasilitas, dan keadaanku  yang saat itu sedang kuliah dengan bahasa Arab (aku ingin fokus untuk memperdalam bahasa Arab), So.. semakin jauhlah diriku ini dari bahasa korea.

Ketika Allah menghendaki aku tinggal di Korsel, seakan pintu itu terbuka kembali, aku pun merasa butuh mengerti dan bisa berkomunikasi dengan bahasa korea. sampai Allah tunjukkan jalanya, aku tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan ini. Bismillah 😎

HAN GUK-O (arti:bahasa korea), i'm coming !

Kelas musim gugur

2 minggu setelah kedatanganku di Korsel, aku ditawari ikut masuk kelas untuk belajar bahasa korea (atas saran suami dan teman-teman), akhirnya aku putuskan untuk  ikut, Alhamdulillah saja kelas ini baru dimulai 2 minggu.

Kursus ini diadakan di kampus suami-ku. Jaraknya dari apartement kurang lebih 20 menit dengan berjalan kaki.


Ada 2 kali pertemuan dalam seminggu, dari jam 7 sampai jam 9 malam.

Aku masih ingat, awal masuk kelas bahasa ini tanggal 20 september 2016.

Saat itu aku tidak memakai jaket sama sekali, tetapi lambat laun saat udara bertambah dingin dan angin malan mulai terasa sejuk, aku mulai pakai jaket tipis, sampai di akhir-akhir kelas aku pakai jaket tebal. hehe

Kelasnya seru, guru nya perempuan, baik hati dan dermawan. Bernama Ho Mi Suk.

Hampir setiap hari beliau menyediakan snack gratis untuk kami, kue beras, cookie, permen, buah-buahan dll.

Pernah juga bawa bolu dan mochi korea.

Di kelas ini aku belajar bersama beberapa teman dari Indonesia, Rusia, Uzbekistan, Malaysia, Bangladesh, Vietnam, dll.

Aku berkenalan dengan Gadis bernama Tcumpa dari Bangladesh (muslimah), Balerina dari Rusia (Ortodox), Atika dari Malaysia (muslimah).

Aku berusaha untuk tidak absent agar tidak tertinggal, dan proses belajar ini berjalan dengan sangat menyenangkan.

Karena aku pernah mengenal alphabet korea, atau yang disebut dengan Hangeul, dan pernah belajar membaca serta menulis Hangeul jadi pelajaran ini tidak terlalu berat untukku, meskipun begitu aku belum bisa menguasai sepenuhnya.

Namanya baru belajar kan, jadi pemakaian kata masih sering salah, penuslisan huruf yang mirip jika dilafalkan tapi beda di tulisan itu juga sering salah, dll. Apalagi untuk speaking itu masih kaku banget.

Tetapi Alhamdulillah meskipun aku tidak masuk kampus yang setiap hari ada kesempatan praktek dengan orang korea, suamiku sudah lebih menguasai jadi aku bisa bertanya dan mempraktekkan sedikit bersamanya, aku juga suka belanja di minimarket depan apartement, jadi aku praktekkin juga saat bertanya harga, bertanya barang dll. intinya masih banyak lahan jika kita mau latihan.

kelas kami

hari-hari pertama kelas ini hampir penuh, semakin berjalan waktu sampai akhir pertemuan hanya 9 orang yang tersisa.


Sebenarnya kelas ini khusus mahasiswa atau mahasiswi kampus, tetapi karena suamiku mahasiswa dan dia tidak mengambil kelas ini, aku bisa menggantikanya, dan guru ku pun memahaminya dan sangat welome.

Akhir-akhir pertemuan aku absent 3 kali, karena tidak enak badan, dan setelah aku masuk lagi, aku kaget karena itu adalah akhir pertemuan kita, saat itu tanggal 17 november 2016.

Aku tidak pernah tau jadwal kita belajar itu berapa bulan, tetapi aku senag karena di akhir pertemuan aku bisa hadir, dan saat guruku cerita, kemarin (saat aku absent) adalah hari ulang tahun beliau dan beliau beli bolu serta dirayakan kecil-kecil an di kelas, dia menujukkan foto nya kepadaku, dalam hati aku bersyukur karena aku tidak hadir, awalnya aku sempat ada rasa menyesal karena tidak mengikuti pelajaran hari itu, tapi sekarang aku bersyukur karena aku tidak suka ikut perayaaan ulang tahun meskipun itu kecil, Allah selalu mengetahui apa yang akan terjadi esok dan Dia lebih tahu tentang kita serta cara menjaga kita dari hal yang tidak kita sukai.

Ketika tahu kelas akan berakhir maka aku bertekad untuk meneruskan belajar secara otodidak, dan karena aku sudah memiliki beberapa fotocopy an (yang kudapatkan dari kelas), aku ingin lebih mendalami.


Kelas musim semi

Ternyata belajar otodidak yang aku lakukan berjalan sangat lambat dan tidak begitu efektif. Kalau diteruskan begini kapan aku bisa menguasai bahasa korea ??

Tetapi, kegalauanku itu tidak berlangsung lama, (syukurlah). Aku senang sekali ketika mendengar dari suami bahwa pendaftaran kelas korea akan dibuka kembali.

Ada 3 level untuk kelas bahasa korea:

LEVEL 1 : untuk yang baru belajar dari 0 (pengenalan Hangeul dll.)
LEVEL 2 : TOPIK 3-4
LEVEL 3 : TOPIK 5-6
Aku mencoba LEVEL 2, jadwalnya jam 2-4 sore.

Hari pertama aku tidak hadir karena tidak enak badan.

Hari kedua aku datang dan guruku sangat senang bertemu denganku kembali dan ramah menyapaku.

Jujur, masuk kelas ini memang agak berat untukku karena kelas ini untuk mengejar ujian dan masuk kerja, murid-murid yang hadir pun sudah lancar berbahasa korea, guruku pun bahasanya lebih luas dan berat, apalagi lembaran tugasnya, aku susah mengerti, akhirnya diakhir pelajaran guruku bilang bahwa aku masuk kelas level 1 lagi saja seperti kemarin, itu lebih mudah, dan tidak masalah meskipun aku bukan mashasiwi karena suami ku mahasiswa kampus ini.


Alhamdulillah!
Aku sangat senang dan mulai besok aku akan masuk kelas level 1 lagi.

Meskipun pembahasanya sudah aku pelajari tapi aku akan dapat belajar lebih banyak, belajar lebih meluas dan mengembangkan cara bicara dan kosakata-ku.

Tidak ada yang sia-sia, bahkan kali ini aku merasa lebih menikmati proses belajar karena sudah banyak yang aku pahami dari kata-kata beliau dan lebih nyantol tentang kosakata dll.

Alhamdulillah aku senang karena belajar bahasa kali ini memiliki mentor lagi, jadi aku dirumah lebih belajar meluas dan di kelas aku bisa praktekin bersama guruku.

Guru kami, Mrs. Ho Mi Suk beliau adalah seorang kristiani, tetapi sangat terbuka tentang Islam, dan mengetahui banyak hal tentang Islam.

Kebiasaan baik beliau pun tidak berubah, membawa snack dan membagikannya kepada murid-murid yang hadir.

Suatu ketika beliau membawa Choco Pie, dan kita tahu bahwa status Halal pada makanan di korea sangat lah minim, termasuk Choco Pie ini, karena mengandung shortening hewani.

Maka sudah dipastikan ke Haram-anya. Hal itu beliau sampaikan di depan kelas mengenai adanya shortening hewani, “Meskipun dari sapi, tetapi orang Muslim tidak mengkonsumsi kecuali yang Halal” begitu kata beliau.

Aku sangat terkesan dengan perhatian beliau terhadap murid yang muslim dan menghargai prinsip kami.

Kamsahamnida SonSengnim !

Di kelas ini hanya aku yang orang Indonesia, sebagian dari mereka ada yang dari Uzbekistan, China, Philipin, Vietnam, Somalia, Nigeria, Prancis, Pakistan dan Bangladesh.

Aku sangat senang karena bertemu kembali dengan Tcumpa, gadis Bangladesh yang semester lalu sekelas denganku, dan sekarang aku memiliki teman perempuan baru, bernama Nargis dari Pakistan, dan Alaisa dari Philiphin.

Kelas ini insya Allah akan berlangsung sampai 18 Mei 2017.

Fighting!!!

Ohya, bagi temen-temen yang tertarik belajar bahasa korea, aku share channel youtube yang menurut aku cukup menyenangkan dan mudah dipahami, jangan lupa belajar dari pelajaran pertama yaa biar ga pusing πŸ˜‰

Youtube:

Kelas Korea Online

NB: ini pake bahasa inggris, aku yakin banyak juga yang pake bahasa indonesia... selamat mencari πŸ˜€✌

Kamis, 09 Maret 2017

Pastel VS Molen


Siapa yang gak kenal jajanan pasar : molen dan pastel ?

Kue basah yang menjadi camilan favorit orang indonesia, molen renyah dengan pisang yang manis, juga pastel gurih dengan cabai rawit pedas menggigit..ah betapa lezatnya!

Ada kemiripan diantara dua kue ini, ada yang tau ??

Kemiripan itu ada pada kulitnya, cara membuatnya sama, hanya saja molen lebih cenderung manis dan pastel cenderung asin.

Bahan-bahan untuk membuatnya sangat mudah didapatkan di korea selatan, buat aku yang suka 'ngemil' -tapi tidak cukup dengan jajanan 'market' (karena kurang begitu sedep di lidah)- aku harus membuat berbagai macam, alhamdulillah Indonesia punya buanyak sekali macam jajanan basah dan diantaranya ada yang dapat dibuat di luar indonesia dikarenakan bahanya yang familiar dan gak ribet.

Salah duanya adalah molen dan pastel ini.

PASTEL

Ini adalah pengalaman pertamaku membuat pastel, setelah searching resep di cookpad juga nonton cara buatnya di youtube akhirnya aku putuskan untuk membuatnya.

Mau tau caranya ? yuk intip bareng-bareng πŸ˜€

Bahan kulit :
1/2 kg tepung terigu
3 sdm minyak goreng
secukupnya garam
secukupnya air

Bahan isi* :
kentang dan wortel dipotong dadu kecil
ayam suwir (pilihan)
telur rebus (pilihan)
bihun (pilihan)
bawang bombay
bawang putih cincang
daun bawang
merica, garam, gula pasir secukupnya
(semuanya ditumis dan biarkan suhu ruangan)

*itu kalau mau perfect yaa

Kemarin aku hanya pake kentang dan wortel, karena pengen mencoba dari isian dasar.
dan sayangnya aku lupa bawang bombay, aku pikir cukup dengan bawang putih, ternyata kurang mantap sedikit.

Dan sepertinya aku kurang memberikan minyak pada adonan, mungkin harusnya lebih dari 3 sdm  entah kenapa adonanya aloot banget, dan lentur banget, jadi susah untuk digiling dengan roll kayu.

Alhasil aku membuat adonan bulat2 tipis untuk kulitnya dengan sepenuh tenaga, waktu itu jadi sekitar 20 biji dengan ukuran sedang, huff ga kebayang capenya.

Setelah di isi lalu aku goreng dengan api yang tidak panas untuk mengindari 'kulit kodok' alias bergerindil dan tidak mulus.

Alhamdulillah hasilnya tidak begitu mengecewakan, karena hasilnya banyak, aku goreng setengah matang dan aku simpan di kulkas (bukan freezer) dan besoknya aku nikmati lagi dan rasanya masih tetap enakπŸ’œ

Tetapi menurutku ini belum dibilang berhasil, karena proses menggiling kulitnya sangat berat dan juga hasil akhirnya tidak 'sempurna' dalam hal bentuk dan juga rasa. Aku kasih nilai 7 dari 10 untuk psatelku yang pertama.

MOLEN

Hari ini aku mencoba bikin molen untuk camilan sore/malam.

Bahan kulit:
1/2 kg tepung terigu
3 sdm butter
1/2 sdt vanili bubuk
1/2 sdt garam
100 gr gula halus (sisa taburan donat kentang)
air secukupnya

Bahan isi:
2 buah pisang saba frozen ukuran besar
nutella
keju slice dipotong2 sesuai selera


Aku campur bahan kulit dengan menggunakan sendok (awalnya) setelah tercampur aku uleni dengan tangan, [jika dirasa masih lengket bisa ditambahkan terigu].

Aku sangat senaang karena hasil adonan sangat halus dan wangi (dari vanili), sangat mudah dibentuk, hampir tidak mengeluarkan tenaga sedikitpun πŸ˜‹

Aku buat 3 varian rasa, original alias pisang doang, pisang nutella, dan pisang keju.
Awalnya aku buat 3 biji dan aku goreng, lalu aku cicipi, setelah dirasa pas dan 'aman' aku lanjutkan hingga adonan dan isian habis.

Oya, saat membentuk molen pastikan isian tertutup rapat agar tidak 'mencuat' saat digoreng, sehingga hasilnya rapih dan cantik.
ujung molen kurang ditekan jadinya begitu deh πŸ˜†

Ahh senangnya 😍 Alhamdulillah. kulitnya itulooh renyah plus wangi butter, jadi enak banget.
Aku kasih nilai 9 dari 10 untuk molenku yang kedua, karena molen pertamaku aku buat saat di kosan dulu di Jakarta, tetapi hasilnya parah!!... isi dan kulit terpisah setelah digoreng, cara membentuk molenya juga aneh karena belum ada bayangan sebelumnya, so mungkin nilainya 5 dari 10 πŸ’”

Jadi, kedepanya aku bisa coba buat pastel lagi dengan adonan yang 'berhasil' dan dengan isian yang lebih lengkap.

Oya, karena disini ga ada cabe rawit, jadi aku makan pastel pake saos sambal kecintaan. Mancap juga rasanya.

Segini dulu yaa..
Semoga yang masih gagal dalam membuat pastel atau molen, tidak putus asa dan bisa terus mencoba, insya Allah usahanya tidak sia-sia.

Kamis, 02 Maret 2017

Main salju



 


Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, winter kali ini tidak bersalju lebat, beberapa kali sempat hujan salju di kota kami (Gumi), tetapi tidak begitu deras dan lama sehingga tidak meninggalkan gundukan gundukan salju di tanah.


26/11/16 salju pertama Gumi

Meski begitu aku memiliki cerita dan pengalaman yang cukup seru di winter tahun ini, anggap saja berjudul “Ski Camp” haha

Suatu hari, aku dapat kabar bahwa akan ada acara conference khusus orang korea di lab suamiku, tetapi Pak Professor menyuruh suami dan aku agar ikut juga tetapi hanya untuk liburan, bersama teman suami dan istrinya (panggil saja Mba Nina) yang kebetulan orang Indonesia.

Conference nya bertempat di sebuah daerah di  luar kota, kami pergi ke tempat tujuan dengan lama perjalanan 3 jam menggunakan mobil. Hari itu tepatnya tanggal 18 Januari 2017.


Kami memesan 3 resort di sebuah hotel, kamar pertama khusus wanita, 3 cewe korea, aku, dan mba Nina. Tentu saja aku sekamar dengan mba Nina, dan mereka tidur diruangan lain, kamar kedua khusus orang Korea. Dan kamar ketiga kamar campur dihuni orang Indonesia, Nigeria dan Korea.

tempat kami menginap
Tempatnya sangat hangat (memakai pemanas gas ruangan), nyaman dan minimalis, ada kamar luas dengan pintu kaca menghadap ke luar, ada sofa dan  tv juga dapur dan meja makan kecil, kamar tidur, dan kamar mandi.

Kami sampai ditempat pada sore hari menjelang magrib, malamnya kami makan di kamar kedua dan orang korea yang menyiapkan masakanya, kari sayuran dan sop sayuran, tidak lupa kimchi 😍

Setelah makan malam yang cowo-cowo pada main ski, kalau aku kembali ke resort untuk beristirahat dan ngobrol-ngobrol dengan teman cewe. 

Aku ngobrol dengan orang korea menggunakan bahasa inggris, kita sama-sama tidak terlalu jago bahasa inggris (haha), tapi bisa nyambung lah, sesekali aku praktekin juga bahasa korea yang aku sudah pelajari dihadapan mereka.

Esoknya (19 Jan) kami ke tempat conference di Kangwon Land, sebelum itu kami mencari makan siang, lalu setelah sampai di tempat kami hanya melihat-lihat gedung dan bertemu dengan Pak Professor (pembimbing lab suami), lalu setelah itu main main di tempat es dan salju yang mengeras, setelah puas foto-foto kami pulang ke resort.







Esoknya (20 Jan) conference telah selesai, kami berencana ingin bermain ski pada siang hari, ternyata tanpa diduga turun salju bahkan sampai ada badai dari pagi hingga siang belum juga berhenti, kami (tanpa orang korea) makan siang di kamar ketiga setelah beli sarden dan rumput laut kering juga sup bakso ikan di market yang ada di dalam hotel. 

Setelah makan siang, hujan salju sudah reda dan terlihat ada gundukan salju sangat tebal dimana-mana. Oleh sebab itu main ski nya ditunda, so…aku ajak suamiku untuk keluar main-main salju.

my cute snowman




Kita keluar dan untuk pertama kalinya aku bermain salju tebal dan membuat boneka salju, setelah mainan dan foto-foto dan asik-asik sendiri, aku mulai merasa dingin lalu kita kembali ke resort dan aku menyeduh energen cokelat (Indonesia bgt yaaa) πŸ˜„

Karena daerah ini adalah daerah dingin, sudah diperkirakan akan ada salju, maka aku bawa Post-Id dan spidol (kenapa post id ? karena simple dan ringan dibawa tetapi bisa dipakai untuk jumlah banyak) untuk menulis pesan-pesan dan kata-kata yang akan ditujukan kepada saudara, dan teman-teman. Misinya memang tulisan berlatar belakang salju.


maaf, diedit untuk menjaga privasi ✌
Lalu malam hari barulah terealisasikan untuk main ski, sebelum itu kita makan malam di resto hotel, , setelah makan, yang lain main ski, sedangkan aku balik ke resort untuk istirahat setelah siang tadi main di luar.

Esoknya (21) jam 11 siang kita siap-siap cek out dan kembali ke Gumi, di Gumi masih terlihat sisa-sisa salju kemarin meskipun tidak begitu tebal, dan beberapa hari setelah itu masih banyak salju melekat di jalan dan atap toko, sampai tiba saatnya salju itu mencair dan tidak tersisa lagi (lupa tepatnya kapan).

di rooftop apartemen
foto diambil dari halte bus





Sejak saat itu salju tidak lagi mengguyur kota Gumi, mungkin saat tanggal 20 kemaren adalah puncak nya winter, jadi hari Gumi bersalju hanya saat puncak.

Alhamdulillah aku sudah berkesempatan main salju. Meskipun hanya sekali, tapi aku bahaaagia. Sampai bertemu dengan winter tahun depan daaan main salju lagiiii (jika Allah izinkan) πŸ’—