hanya menulis apa yang membuatku senang saat membacanya~

AHLAN

Selamat datang di blog ini.
Enjoy Reading !

Jumat, 26 Januari 2018

My First Bibimbap ♥


Bibimbap adalah masakan Korea berupa semangkuk nasi putih dengan lauk di atasnya berupa sayur-sayuran, daging sapi, telur, dan saus pedas gochujang. Namanya secara harafiah berarti "nasi campur" yang berasal dari kata 비빔 (campur) dan 밥 (nasi). Sebelum dimakan, nasi dan lauk diaduk menjadi satu.

Bibimbap memiliki variasi yang banyak menurut daerahnya di Korea. Kota Jeonju di Jeolla Utara adalah kota asal variasi bibimbap daerah yang paling terkenal di Korea. "Jeonju bibimbap" (nasi campur Jeonju) merupakan bibimbap yang berisi lauk pauk yang paling banyak di Korea. (Wikipedia)

Google : bibimbap

Setelah mendapatkan saus gochujang (beli online) yang tidak mengandung alkohol, akhirnya (untuk pertama kali) aku  bikin bibimbap jugaaa!!

Ternyata memasaknya cukup mudah, dan tidak memakan waktu lama.

Disini, aku akan share resep bibimbap yang aku buat, resep gabungan dari maangchi dan juga dbento, sekalian kita belajar sedikit bahasa korea bersama-sama yaa !! (Bagi kamu yang belum bisa baca tulisan korea, bisa mampir  dulu ke postingan-ku dengan judul:  pengenalan hangeul/alphabet korea)

Yuk langsung mulai masaaak !!

Bahan-bahan :


Nasi matang
Tauge
Paprika
Wortel
Zuccini
Telur 1 butir
Ikan salmon kaleng
Biji wijen
Minyak wijen
Garam
Daun bawang (optional)
Bawang putih (optional)
Kecap asin (Aku pakai ABC)
Gochujang/Pasta cabai korea (Wajib ada)




Cara membuat:


*Rebus tauge hingga cukup matang (tiriskan, campur dengan sedikit minyak wijen, biji wijen, garam & sedikit bawang putih halus). Sisakan sedikit tauge beserta kuahnya yang sudah diberi garam dan daun bawang untuk sup tauge.

*Iris wortel, paprika & zuccini tipis dan memanjang (seperti korek api), lumuri dengan garam secukupnya, lalu biarkan sebentar sampai agak berair...setelah itu tumis diatas api hingga matang secara terpisah.

*Iris halus daun bawang

*Tumis salmon kaleng sebentar

*Ceplok 1 butir telur ayam

*Campurkan saus gochujang dengan kecap asin, minyak wijen & biji wijen

Platting :

Ambil nasi secukupnya dan taruh di mangkuk, berikan sayuran-sayuran & salmon di atas nasi secara melingkar dan berurutan.

(Di mangkuk kedua taruh telur ceplok sebagai ganti dari salmon)

Beri saus gochujang dan daun bawang.

Taburi dengan biji wijen.

Hidangkan bibimbap dengan sup tauge. Campur nasi dan lauk jadi satu sebelum dimakan. 


Alhamdulillah nikmaaat! Mirip gado-gado sih sebenarnya, bedanya bibimbap pakai gochujang, bukan sambal kacang. Jadi rasanya asam pedas manis asin jadi satu!

Sesuaikan lauk dengan selera dan kreatifitas kamu, yang terpenting dari bibimbap adalah saus gochujang nya. Jika tidak ada gochujang, bisa buat sendiri dengan bahan yang tersedia di rumah, resepnya bisa kamu lihat di google atau di blog dbento (yang sudah aku beri link) di atas.

Sebenarnya aku pernah coba buat gochujang sendiri, karena gagal jadi maaf ya aku tidak berbagi resepnya. Hehehe

Sekian dan selamat mencoba!


Kamis, 25 Januari 2018

Sembuhkan Mata Ikan Tanpa Operasi !


Mata ikan, atau biasa dikenal dengan nama clavus, adalah penebalan kulit akibat tekanan dan gesekan yang terjadi berulang kali. Mata ikan biasanya berbentuk bulat berukuran lebih kecil dibanding kapalan, dan memiliki bagian tengah keras yang dikelilingi kulit yang meradang. Penebalan yang berlebihan pada bagian kulit yang berubah menjadi mata ikan juga bisa menimbulkan rasa nyeri.
(sumber : Alodokter)

Prolog :

Satu tahun yang lalu saat masih di Indonesia, aku terkena mata ikan di jari kaki, awalnya tidak sakit, lama kelamaan sakit dan sangat mengganggu. 

Pernah aku obati dengan bawang putih atas saran seorang kerabat tetapi saat itu aku tidak tahu berapa lama dan bagaimana cirinya kalau sudah sembuh, hanya beberapa hari aku pakai bawang putih dan aku berhenti karena aku pikir sudah sembuh (tidak sakit lagi).

google : si putih yang penuh manfaat

Setelah berganti minggu (aku sudah di Korea Selatan) ternyata sakitnya muncul lagi, dan bahkan mata ikan-nya telah berkembang biak💔

Banyak pilihan pengobatan yang aku temukan setelah googling, dengan memakai plaster khusus mata ikan , operasi kecil, dll.
google : plaster mata ikan

Akhirnya aku teringat usahaku yang belum selesai (dengan bawang putih), dan kepikiran ingin meneruskan-nya, bagaimanapun hasilnya yang penting ikhtiyar !

Sembuhkan mata ikan dengan bawang putih.

Modal :
1.Bawang putih (wajib)
2.Hansaplas biasa (wajib)
3.Alat pengangkat kulit mati (tidak wajib)

Cara:
1.Tumbuk bawang putih (gak harus halus banget)
2. Bubuhkan di atas mata ikan (jangan keluar dari area mata ikan karena efeknya akan melepuh di kulit).
3.Tutup dengan hansaplas hingga rapat.
4.Lakukan ini di malam hari sebelum tidur, saat bangun tidur lepas dan cuci hingga bersih (tidak disarankan saat siang hari karena banyaknya aktivitas dan rentan terkena air).
5.Lakukan ini setiap hari sampai mata ikan yang tadinya putih, berubah menjadi hitam.
6.Setelah menghitam, bersihkan dengan alat pengangkat kulit mati (lihat di bukalapak). 
Jika tidak ada alatnya, bisa pakai peniti/jarum untuk mencabutnya (disterilkan dulu agar tidak infeksi).
google : gambar alat pengangkat kulit mati


Hasil :
(Pengobatan memakan waktu kurang lebih satu minggu.)
Setelah mata ikan dicabut, kulit akan sedikit berlubang, tetapi tidak lama akan menyatu kembali dengan izin Allah. (seingatku aku oleskan minyak zaitun untuk mempercepat penyatuan jaringan kulit).
Epilog :

ALHAMDULILLAH...SEMBUH 100%....LEGA BANGET!

Meskipun tiap malam harus mencium bau bawang putih yang semerbak, juga merasakan linu/sakit saat bawang putih sedang memerangi 'monster' mata ikan, tidak mengapa karena itulah harga sebuah kesembuhan. Relatif 'murah' dibandingkan operasi bukan?

Jika kalian memiliki kasus yang sama, jangan ragu untuk mencoba ya!

Bismillah!
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” [QS Asy Syu’ara: 80]


Senin, 08 Januari 2018

Sebuah Jempol (Bijak saat bersosmed)


sumber : google

"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS.Al-Zalzalah : 7-8)

Pembaca yang budiman, seperti yang kita ketahui sekarang, di 'zaman now' ini, seseorang dapat melakukan interaksi hanya dengan duduk sendirian di kamar yang terkunci.

Ia dapat ber-sosialisasi dengan orang lain tanpa melangkah keluar rumah.

Ia dapat membela atau memerangi orang lain  hanya bermodalkan benda tipis segi empat.

Bahkan, ia dapat membangun atau menghancurkan dunia hanya dengan sebuah jempol !

Ya!

Seseorang itu adalah saya dan anda !

Kita semua telah terancam oleh benda favorit kita sendiri.

Lalu, sudahkah kita berhati-hati dengan senjata yang tak tajam ini ?

Sudahkah kita mengendalikan jemari kita ?

Saya pribadi sudah lama bertekad untuk ‘pelit’ jempol, sudah menjadi prinsip saya untuk tidak me-like foto apapun yang disitu ada seorang wanita baligh, karena menurut saya, sebuah jempol itu berarti menyukai, menerima, dan mendukung.

Kita semua tahu bahwa wanita adalah fitnah (godaan) bagi kaum lelaki, karenanya Allah memerintahkan muslimah untuk tidak memperlihatkan 'perhiasannya' kepada lelaki asing (non mahrom), dengan memberikan jempol atau komentar, itu berarti kita mendukung si empunya  menyebarkan fotonya dan mengulangi kembali, kita juga mendukung lelaki berbuat dosa.

Saya tahu ini terdengar sepele, banyak pula yang meremehkan, mungkin akan ada yang menyebut saya lebaaay, kolot dll. it really doesn't matter to me.

Jika kita sudah 5 tahun berselancar di facebook dan instagram (dan beragam aplikasi lainya),bisa dibayangkan berapa banyak jempol kita yang tersebar, juga komentar, belum lagi tautan yang kita share, tanpa kita sadari ada yang berisi ghibah, berita bohong, memprovokasi, membuat panas mata dan dada, menyakiti orang lain, mempertontonkan aurat dll.

"Tetapi ini isinya bermanfaat loh."

Ya! niat kita memang tulus, ingin membagikan ilmu, ataupun sekadar hiburan, karena tidak sedikit dari  'postingan berbahaya'  itu yang berisi kebaikan.

Tetapi Kaidah fikih menyebutkan:

درء المفاسد مقدم على جلب المصالح

Dar'ul mafasid muqaddamun 'ala jalbil masholih.

"Mencegah mudhorot (kerusakan/keburukan) lebih diutamakan daripada mengambil manfaat."

contoh :

-Ada artikel yang terselip nasehat, peringatan akan bahayanya menyebrang jalan saat lampu lalu lintas berwarna hijau, tetapi disitu menceritakan tentang seseorang yang melanggar aturan tsb, ia menyebrang dan hampir tertabrak dan bla bla bla.-

Dengan niat yang baik kia membagikan artikel tsb, lalu kita mencela orang tadi, membodoh-bodohkan dia, plus komentar nyelekit lainya, akhirnya teman 'medsos' ikut nimbrung dan terjadilah gosip panas di tautan kita.

Dari kaidah fikih diatas, kita akan simpulkan bahwa : tidak membagikan artikel tadi dengan tujuan mencegah terjadinya gosip lebih diutamakan daripada membagikanya dengan tujuan menasehati dan mengingatkan.

Solusinya, lebih baik mencari artikel nasehat lain yang lebih 'aman' untuk dibagikan.

Yang lebih extreme lagi, kini ada semacam layanan dari facebook mengajak untuk menerawang masa depan.

"Seperti apa jodohmu nanti?"

"Apa yang akan kamu dapatkan di tahun ini?"

"Tahun berapa anda akan memiliki anak perempuan?"

dan ajakan lain yang merupakan ramalan nasib. Itu adalah kesyirikan yang dibungkus dengan hiburan, candaaan, seru-seruan! Karena hanya Allah-lah yang tahu masa depan.

Hal itu sangat berbahaya, apalagi jika orang lain ikut mencoba karena kita membagikan hal serupa, dan dilanjutkan oleh temanya lagi, dan seterusnya.

Begitu juga dengan akun instagram, public figur yang menebarkan aurat, lelaki yang menyerupai perempuan, pecinta film/k-drama, gosip selebritis, dll.

Mungkinkah jika follower mereka NOL/sedikit mereka akan terus bersemangat mengupload foto demi foto ?

Dengan kita unfollow akun mereka, kita dapat menyelamatkan dunia kita, lambat laun, entah itu berpuluh-puluh tahun kedepan (jika aplikasinya masih exis) dunia -khususnya dunia maya- anak cucu kita akan aman.

Jika kita melakukannya dengan niat menjaga mata & hati kita, mencegah keburukan dari masyarakat, Insya Allah tidak akan rugi! Percayalah :)

Yuk sekarang kita sama-sama perhatikan sikap kita di medsos !

Yuk sekarang kita belajar meng-rem jari jari kita sebelum klik  ‘like’, ‘komentar’ &  'share', untuk melihat ulang tautan yang berkaitan.

Agar setelah kita ‘pergi’ nanti, tidak akan meninggalkan jejak yang tidak Allah ridhai.

Saya menyadari bahwa mata ini rentan berbuat dosa, di medsos orang bebas memposting apa saja, sengaja tidak sengaja kita sering mendaratkan mata ini pada foto yang mempertontonkan aurat, membaca artikel yang berisi hujatan, membicarakan orang lain, mengkritisi, menghakimi, maka, jangan patenkan dosa itu dengan tombol-tombol tadi.

Lebih baik untuk tidak mampir ke ‘arena berbahaya’, tetapi jika kita kalah dari bisikan syetan atau hawa nafsu kita, maka cukupkan itu semua hanya untuk diri kita, dan segeralah beristighfar.

Jangan menjadi sebab orang lain melakukan dosa (yang sama dengan kita.)

Jangan menularkan dosa!

Seiring berjalanya waktu, semakin lama kita hidup di dunia maya, semakin tumpul pula kepekaan kita terhadap hal ini.

Saya disini, mengingatkan diri saya sendiri, juga anda semua yang saya sayangi.

Jika ada yang tidak sependapat dengan saya, saya memahaminya.

Setiap orang punya sudut pandang dalam menilai sesuatu.

Tetapi Al-qur’an surat Al-Zalzalah 7-8  itu mutlak benarnya.

Hari perhitungan itu sungguh akan datang.

Sehingga saya berharap kita akan menjadi lebih baik dan bijak dalam memainkan jari-jari kita diatas layar android ataupun keyboard laptop kita.

Semoga Allah mengampuni dosa saya dan anda semua, baik yang disengaja maupun tidak.

Semoga Allah memudahkan kita untuk me-Reset aktifitas kita di dunia maya maupun di dunia nyata menuju ridha-Nya.

Aamin ya Rabb.